Selainbahan baku utama susu segar, dalam pembuatan berbagai formula susu bubuk diperlukan bahan tambahan yang digunakan. Bahan-bahan tersebut adalah minyak mentega (anhydrous milk fat), susu bubuk skim, protein susu (kasein), micronutrient premix, trace element, minyak jagung, dan lesitin. Bahan-bahan tersebut berasal dari beberapa pemasok. Gasuntuk kemasan adalah bahan tambahan pangan berupa gas, yang dimasukkan ke dalam kemasan pangan sebelum, saat, maupun setelah kemasan diisi dengan pangan untuk mempertahankan mutu pangan dan melindungi pangan dari kerusakan. Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah: Karbon dioksida dan nitrogen. Kesembilanbahan pokok tersebut yakni beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan daging ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium. Aneka jenis sembako ini banyak dijual di warung-warung kelontong, minimarket hingga supermarket besar di mall-mall. Stewing( menggulai ) adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dengan api sedang. Pada proses stewing ini, cairan yang dipakai yaitu susu, santan, dan kaldu. Cairan dapat dikentalkan sebelum atau selama proses stewing berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya dimasukkan pada akhir stewing, karena dalam dagin dan sayur Contohkemasan bahan kertas yaitu kertas minyak, paper cup, box makan dan lain-lain. 2. Plastik. Selanjutnya kemasan yang terbuat dari bahan plastik fleksibel maupun kaku juga banyak sekali. Bentuk kemasan pangan yang menggunakan bahan pengemasan plastik antara lain kotak makan, standing pouch, botol plastik, kemasan sachet. 3. Karton manfaat salep pi kang shuang untuk selangkangan. kering berupa tepung, butiran atau gumpalan. Pengeringan terdiri atas empat tahap, yaitu 1 penyemprotan bahan melalui alat pentemprot atau atomisasi, 2 kontak antar partikel hasil atomisasi dengan udara pengering, 3 penguapan air dari bahan dan 4 pemisahan bubuk kering dengan aliran udara yang membawanya. Bylund 1995, menyatakan bahwa proses pembuatan dengan spray dryer melalui 2 fase, yaitu evaporasi dan pengeringan melalui spray tower. Menurut Harris dan Karmas 1975, evaporasi awal pada pembuatan susu bubuk dilakukan hingga total solid sebanyak 50%. Widodo 2003 menyatakan, bahwa pengeringan dengan menggunakan metode spray drying akan memberikan pengaruh terhadap total bahan padat yang dihasilkan dari susu bubuk. Suhu pengeringan yang tinggi akan menghasilkan susu bubuk dengan kadar air rendah dan total bahan padat yang tinggi. Menurut Maree 2003, keuntungan dari susu bubuk dengan metode spray drying adalah lebih mudah dicerna dan lebih aman karena tidak menyebabkan alergi. Drum Drying Drum drying atau pengeringan rol atau silinder merupakan salah satu bentuk pengeringan yang menggunakan satu atau dua drum besar berongga dengan permukaan yang licin dan halus yang dapat berputar pada sumbunya Priyanto, 1987. Pengeringan dengan metode ini, biasanya bahan pangan yang akan dikeringkan berada di bagian permukaan drum pengering dan di dalam drum terdapat media pemanas. Widodo, 2003. Drum drying ini berbentuk silinder yang ujung-ujungnya tertutup. Pengeringan ini menggunakan suhu 90-150 0 C, waktu yang diperlukan sangat pendek yaitu 6-30 detik. Susu dituangkan dalam dua silinder yang saling memutar. Susu akan menjadi kering menempel pada permukaan silinder Hadiwiyoto, 1983. Susu kering akan terbentuk pada dinding drum dan disisir oleh pisau sehingga bubuk terkelupas dari dinding drum Harris dan Karmas, 1975. Pembuatan susu bubuk menggunakan metode drum drying merupakan metode yang paling hemat energi dan waktu tetapi nilai nutrisi susu akan turun Bylund, 1995. Nilai nutrisi susu turun karena proses karamelisasi karena penggunaan panas yang sangat tinggi Harris dan Karmas, 1975. Freeze Drying. Freeze drying adalah suatu alat pengering dengan bahan yang dikeringkan dalam keadaan telah dibekukan Muljohardjo, 1990. Prinsip freeze drying menurut Widodo 2003 adalah penguapan yang dilakukan dengan kondisi vakum, yaitu uap air disublimasikan keluar dari bahan pangan beku dan struktur bahan pangan tetap dipertahankan dengan baik dengan metode ini. Menurut Priyanto 1987, pada freeze drying pengeringan beku terjadi dua proses yaitu pembekuan dan pengeringan dengan sublimasi. Bahan pangan umumnya akan mendapat perlakuan pembekuan terlebih dahulu dan setelah itu pengeringan dengan sublimasi. Kadar air yang dihasilkan dari pengeringan beku berkisar antara 2-4 %. Market Research 2005 memberikan petunjuk, bahwa faktor utama yang mempengaruhi kesuksesan proses pengeringan menggunakan metode freeze drying adalah faktor alat, kehampaan udara, konsentrasi produk, suhu kondensor, luas area produk, karakter produk, ketebalan produk, air bebas, waktu retensi produk, bahaya kimia, bahaya fisik dan bahaya mekanik. DAFTAR PUSTAKA Adnan, M. 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Andi Offset, Yogyakarta. Badan Standarisasi Nasional Indonesia. 1999. SNI 01-2970-1999 Susu Bubuk. Balai Besar Industri Kimia Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Jakarta. Bylund, G. 1995. Dairy Processing. Tetra Pak Processing System, Sweden. Codex Alimentarius Commission. 1981. Codex European Regional Standard for Honey. Kemasan yaitu sesuatu nan sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari proses pemasaran dan distribusi suatu barang. Lewat sebenarnya apa pengertian kemasan, dan segala harapan terbit pengemasan itu sendiri? Sreg artikel ini akan dibahas secara ringkas beberapa hal tercalit buntelan, di antaranya Penjelasan segala yang dimaksud dengan kemasan, baik pengertiannya secara umum maupun menurut beberapa ahli. Kelebihan dan kemustajaban kemasan. Jenis-jenis kemasan. Dan cara membuat buntelan yang menyentak. Marilah baca artikelnya sebatas pengunci, supaya kamu lebih reaktif segala apa itu kemasan. Pengertian Pak Secara Umum Pengertian Paket Menurut Para Ahli 1. Philip Kotler dan Gary Amstrong 2. F. D. Rodriguez 3. Titik Wijayanti 4. Marianne Klimchuk dan Sandra Krasovec 5. Cahyorini dan Rusfian 2011 6. Eric P. Danger 7. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kekuatan Kemasan Menurut Ahli 1. Kurnia Protektif Kemasan 2. Guna Promosional Kelongsong Fungsi Kemasan dan Tujuannya Jenis Pak/ Penyediaan 1. Berdasarkan Struktur Isi 2. Berdasarkan Frekuensi Penggunaan 3. Bersendikan Tingkat Kesiapan Pakai Tips Membuat Kemasan yang Menarik 1. Membuat Desain Buntelan nan Unik 2. Desain Kemasan Sesuai Target Market 3. Takhlik Kemasan dengan Beberapa Format 4. Mencantumkan Informasi Produk Secara Sempurna Deduksi Pengertian Bungkusan Secara Umum Secara publik, pengertian kemasan adalah suatu wadah alias pembungkus yang penting bikin mencegah ataupun meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk maupun barang yang dikemas atau dibungkusnya. Pendapat lain mengatakan, kelongsong adalah suatu material pembungkus produk yang berfungsi untuk melindungi, melampang, memberikan identifikasi, serta mempromosikan produk tersebut. Dalam hal ini, fungsi kemasan tidak abnormal plong mengasihkan perlindungan satu komoditas. Sampul pun dapat bertindak sebagai alat pemasaran bagi membangun identitas merek dan meningkatkan penjualan. Lalu, apa yang dimaksud dengan pengemasan? Pengemasan artinya yakni suatu sistem terkoordinasi kerumahtanggaan mempersiapkan barang bikin transportasi, pergudangan, logistik, penjualan, dan penggunaan akhir. Sederhananya, penyiapan yakni suatu proses memberi arena atau pembungkus kepada suatu produk. Pada proses pengemasan terdapat aktivitas mencagar, mengawetkan, mengangkut, menginformasikan, dan menjual suatu produk. Makara, pamrih utama pemberian kemasan sreg produk adalah buat mencagar dan mencegah kerusakan terhadap apa yang dijual pabrik. Selain itu, cangkang juga bisa menjadi sarana informasi dan pemasaran yang baik dengan membuat desain kemasan yang kreatif sehingga kian menyedot dan mudah diingat konsumen. Pengertian Sampul Menurut Para Juru Cak bagi lebih memahami segala arti kemasan/ pengemasan, kita dapat merujuk kepada pendapat bilang ahli adapun definisi kemasan. Di bawah ini yakni arti paket menurut para ahli 1. Philip Kotler dan Gary Amstrong Menurut Kotler dan Amstrong 2012, signifikansi selongsong yaitu satu bentuk aktivitas yang mengikutsertakan desain serta produks, sehingga selongsong ini bisa berfungsi agar produk di dalamnya bisa terlindungi. 2. F. D. Rodriguez Menurut Rodriguez 2008, pengertian kemasan adalah Kemasan alias pengemasan aktif adalah wadah yang memungkiri kondisi dari bahan pangan dengan penyisipan fusi aktif sehingga mampu memanjangkan umur simpan terbit objek hutan yang dikemas dan juga meningkatkan keamanan serta tetap mempertahankan kualitas. 3. Titik Wijayanti Menurut Titik Wijayanti 2012, definisi kemasan yakni upaya yang dilakukan makanya suatu perusahaan untuk memberikan informasi kepada setiap konsumennya tentang dagangan yang ada di dalamnya. 4. Marianne Klimchuk dan Sandra Krasovec Menurut Klimchuk dan Krasovec 2006, definisi selongsong merupakan desain kreatif nan menghubungkan bentuk, struktur, material, dandan, citar, tipografi dan elemen-elemen desain dengan butir-butir produk agar dagangan dapat dipasarkan. 5. Cahyorini dan Rusfian 2011 Menurut Cahyorini dan Rusfian, signifikasi sampul adalah kegiatan yang dilakukan makanya perusahaan nan terdiri berusul desain ilustratif, informasi produk, serta struktur desain. 6. Eric P. Danger Menurut Danger 1992, kekuatan cangkang yakni wadah maupun pembungkus untuk menyiapkan barang menjadi siap bakal ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Dengan adanya wadah atau pembungkus dapat kondusif mencagar barang nan cak semau di dalamnya. 7. Kamus Segara Bahasa Indonesia Menurut Kamus Lautan Bahasa Indonesia KBBI, pengertian kelongsong adalah bungkus penaung puas suatu komoditas/ barang yang dihasilkan terbit kegiatan mengemas Baca lagi Rencana Pemasaran Fungsi Kemasan Menurut Ahli Menurut Henry Simamora, ada dua kemujaraban kemasan yang diberikan kepada suatu produk, yaitu kurnia protektif dan keistimewaan promosional. Berikut ini penjelasannya 1. Fungsi Protektif Kemasan Fungsi protektif artinya kemasan berfungsi ibarat pelindung atau keamanan komoditas dari hal-hal yang dapat destruktif produk, misalnya iklim, proses distribusi, dan lain-lain. Sampul yang mencagar produk akan mencegah kerusakan dan risiko cacat yang dapat merugikan peminta ataupun penjual. 2. Fungsi Promosional Kemasan Seperti mana yang disebutkan di atas, paket lagi dapat berfungsi sebagai alat angkut promosi atau pemasaran. Hal ini dapat dilakukan dengan pendirian menciptakan menjadikan cangkang nan menarik, baik mulai sejak sisi desain, rona, ukuran, dan enggak-bukan. Sedangkan kekuatan kemasan secara awam ialah Self Service ; Kemasan menunjukkan ciri istimewa dari satu produk nan dijual sehingga setiap produk satu dengan yang lain harus n kepunyaan sampul yang farik. Consumer Affluence ; Kemasan nan menarik dapat mempengaruhi pemakai untuk bersedia membayar kian. Company and Brand Image ; Kemasan yakni brand image perusahaan sehingga dapat menjadi salah identitas firma bakal dikenal publik. Inovational Opportunity ; Kemasan yang inovatif dapat mengasihkan manfaat bagi konsumen dan menguntungkan perusahaan. Artikel lain Pengertian Etiket Kemustajaban Cangkang dan Tujuannya Alice Louw dan Michelle Kimber 2007 mengatakan setidaknya suka-suka sapta manfaat dan maksud dibuatnya kemasan suatu produk/ barang. Berikut penjelasannya Physical Production ; Pembuatan pak bertujuan untuk melindungi produk/ barang berbunga hawa, pulsa, linu, impitan dan sebagainya yang ada di sekitarnya Barrier Protection ; Pemasangan pak puas suatu komoditas/ komoditas bertujuan bikin melindunginya berasal hambatan oksigen nyamur, debu dan lain sebagainya. Containment or Agglomeration ; Pengemasan barang kembali berniat lakukan pengelompokkan sehingga proses penanganan dan transportasi menjadi lebih efisien. Information Transmission ; Pada bungkusan juga dapat dicantumkan mengenai cara memperalat transportasi, daur ulang, dan membuang kemasan maupun label tersebut. Reducing Theft ; Pemasangan kemasan lega produk/ barang juga bertujuan untuk mencegah pencurian dengan melihat kehancuran fisik plong kemasan. Convenience ; Kemasan merupakan fitur yang menaik kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pengenalan, pun intiha, pemakaian dan digunakan kembali. Marketing ; Desain kelongsong dan stempel dapat dimanfaatkan maka dari itu pemasar untuk mendorong calon pembeli cak bagi membeli produk. Baca juga Signifikansi Promosi Jenis Buntelan/ Pengemasan Ilustrasi via Jenis-varietas kelongsong alias penyediaan dapat dikelompokkan kerumahtanggaan tiga kategori, yaitu 1. Berdasarkan Struktur Isi Keberagaman kemasan berlandaskan struktur isi adalah wadah yang dibuat sesuai dengan isi berpunca kemasan tersebut. Keberagaman kemasan ini dapat dibedakan menjadi tiga, diantaranya Kemasan Primer ; pengertian kemasan primer merupakan bahan beres yang menjadi medan langsung bahan makanan. Misalnya belek susu, botol minuman, dan bukan-lain. Kemasan Sekunder ; denotasi kemasan sekunder adalah wadah yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap kerubungan kelongsong lainnya. Misalnya, kotak kardus cak bagi menyimpan kangsa tetek, atau kotak tiang untuk menggudangkan biji kemaluan, dan lain-lain. Kemasan Tersier ; signifikasi kemasan tersier adalah kemasan yang digunakan cak bagi menggudangkan atau mencagar produk selama proses pengiriman. 2. Berdasarkan Kekerapan Pemakaian Jenis kemasan juga dapat dikelompokkan berdasarkan frekuensi pemakaiannya. Sejumlah jenis kemasan ini diantaranya Bungkusan Disposable ; yaitu kemasan sekali pakai nan hanya digunakan sekali saja lalu dibuang. Misalnya wadah plastik, bungkus daun mauz, dan lain-lain. Pak Multi Trip ; yaitu kemasan yang dapat digunakan berkali-kelihatannya makanya konsumen dan bisa dikembalikan kepada kantor cabang penjual agar digunakan sekali lagi. Misalnya, jambang minuman. Kemasan Taruk Disposable ; yaitu paket yang tidak dibuang karena dapat digunakan bakal peristiwa lain oleh konsumen. Misalnya, gangsa biskuit. 3. Berlandaskan Tingkat Ketersediaan Pakai Kemasan dapat juga dikelompokkan berdasarkan tingkat kesiapan pakainya, diantaranya Kemasan Siap Pakai ; merupakan jenis pak nan siap untuk diisi dan bentuknya telah sempurna sejak diproduksi. Misalnya jambangan, kaleng, dan tak-lain. Kemasan Siap Dirakit ; yaitu kemasan yang membutuhkan tahap perakitan sebelum diisi dagangan/ komoditas. Misalnya, plastik, aluminium foil, kertas kemas. Biaya siluman Takhlik Cangkang yang Menarik Pasca- mengetahui signifikansi kemasan beserta kebaikan dan tujuan pembuatan cangkang, adv amat bagaimana cara membuat kemasan yang menarik? Berikut ini uang sogok-tipsnya 1. Membuat Desain Pak yang Unik Riuk satu point utama privat membentuk kemasan yakni dengan mendesainnya secara unik, inovatif dan farik dari produk lainnya. Kemasan yang tunggal sangat efektif bagi menarik minat umum dan membuat penasaran. Sebagai contoh misalnya saat di rak supermarket berderet pak berbentuk kotak, kemudian Dia membuat kemasan yang berbentuk bundar maka secara otomatis konsumen akan mengamatinya dengan seksama dan penasaran tentang isi didalamnya. 2. Desain Selongsong Sesuai Sasaran Market Desain cangkang yang digunakan seyogiannya disesuaikan dengan korban pasar. Misalnya jika target pasar Anda yakni anak-anak semangat 5-12 tahunan maka buatlah desain kemasan bisa ditambahkan bagan kartun yang minimum digemari anak-anak atau dengan rajah selongsong yang menyerupai mainan. Sama dengan kalau targetnya orang dewasa maka desain lagi harus menyesuaikan. 3. Membuat Buntelan dengan Beberapa Ukuran Jika barang yang Kamu jual yaitu produk mentah, usahakan untuk membentuk kemasan dengan beraneka macam ukuran misalnya small, medium dan large. Masyarakat cenderung akan memilih kemasan yang paling kecil bikin produk yang plonco dirilis. 4. Mencantumkan Informasi Produk Secara Lengkap Jangan lupa cak bagi merintih wara-wara produk pada kemasan. Misalnya secara standar kemasan menambat komposisi produk, diversifikasi komoditas, pendirian eksploitasi dan sungkap kadaluarsa. Konsumen cenderung bukan ki gandrung pada produk yang punya informasi minim. Baca juga Ketatanegaraan Pemasaran Deduksi Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa selongsong adalah satu target pembungkus dagangan konsumen yang memiliki fungsi untuk menampung, mengidentifikasi, menjelaskan, melindungi, mengutarakan, melambungkan, sekaligus menjaga produk tetap masif. Sedangkan pengemasan adalah suatu sistem yang disusun sedemikian rupa untuk mempersiapkan barang/ produk hendaknya dapat didistribusikan, dijual, disimpan, dan digunakan oleh pengguna kerumahtanggaan kondisi baik. Demikianlah penjelasan tentang denotasi cangkang, fungsi, tujuan, dan tips membuat kemasan yang menyentak. Perlu diingat bahwa kemasan adalah identitas perusahaan, seandainya ada pembaruan kemasan, sebaiknya lain bersisa jauh berlainan dengan desain sebelumnya. Susu adalah cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mammae ambing pada binatang mamalia betina seperti sapi, kambing, atau bahkan kerbau yang diperoleh dengan cara pemerahan sebagai bahan makanan dan sumber gizi. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena di dalam susu segar mengandung berbagai zat makanan lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan kimiawi susu normal mempunyai komposisi air 87,20%, lemak 3,70%, protein 3,50%, laktosa 4,90%, dan mineral 0,07%. Dari aspek kimia, susu merupakan emulsi lemak di dalam larutan air dari gula dan garam-garam mineral dengan protein dalam keadaan koloid. Air susu sebagai salah satu makanan yang tertinggi nilai gizinya, mempunyai sifat-sifat baik untuk menunjang kesehatan Sanam dkk, 2014.Berbagai senyawa kimia yang terkandung di dalam susu selain menentukan sifat kimiawinya, juga berpengaruh terhadap sifat fisik susu. Secara indrawi susu tampak sebagai cairan berwarna putih sedikit kekuningan atau kebiruan serta mempunyai rasa gurih khas sedikit manis. Susu murni diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau bahan definisi dan pengertian susu dari beberapa sumber buku Menurut Winarno 1993, susu adalah cairan berwarna putih yang disekresikan oleh kelenjar mammae ambing pada binatang mamalia betina, untuk bahan makanan dan sumber gizi bagi anaknya. Menurut Hadiwiyoto 1994, susu adalah cairan berwarna putih yang diperoleh dari pemerahan hewan menyusui yang dapat didiamkan atau digunakan sebagai bahan pangan yang sehat serta padanya tidak dikurangi komponen-komponennya atau ditambah bahan-bahan lain. Menurut Sumoprastowo 2000, susu adalah minuman bergizi tinggi yang dihasilkan ternak perah menyusui, seperti sapi perah, kambing perah, atau bahkan kerbau perah. Menurut Hadiwiyoto 1983, susu adalah jenis bahan pangan hewani, berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara dan Kandungan Gizi Susu Di dalam susu, terdapat zat gizi karbohidrat berupa laktosa. Zat gizi lain yang dikandung oleh susu adalah protein, lemak, sumber vitamin larut lemak seperti vitamin A, vitamin E, dan vitamin D. Susu juga menjadi sumber asam lemak esensial dan hormon. Susu adalah sumber kalsium dan fosfor yang sangat baik, yang penting untuk pertumbuhan tulang dan mengandung vitamin yang dapat larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C. Beberapa vitamin memberikan warna pada susu. Riboflavin memberikan warna susu kuning sedikit kehijauan, sedangkan karoten akan memberikan warna lemak susu menjadi Ca, kalium K, fosfat P, dan klor Cl merupakan mineral yang banyak terdapat dalam susu. Mineral lain terdapat dalam jumlah sedikit misalnya besi Fe, tembaga Cu, seng Zn, dan mangan Mn. Kandungan mineral dalam susu bersifat relatif konsisten dan tidak dipengaruhi oleh makanan ternak. Di dalam susu terdapat enzim peroksidase, katalase, fosfatase dan lipase. Peroksidase dan fosfatase dapat dijadikan sebagai indikator kecukupan pasteurisasi susu karena kedua enzim ini akan rusak pada suhu pasteurisasi. Sedangkan lipase dapat menyebabkan kerusakan pada Bonita 2010, kandungan gizi dan komposisi susu dapat diperlihatkan seperti pada tabel di bawah Hadiwiyoto 1994, Winarno 1993, dan Gaman & Sherrington 1994, komposisi susu secara umum adalah sebagai berikuta. Protein Susu merupakan sumber protein dengan mutu sangat tinggi. Kadar protein susu segar sekitar Protein susu mewakili salah satu mutu protein yang nilainya sepadan dengan daging dan hanya diungguli oleh protein telur. Protein susu terdiri atas kasein, laktaalbumin, dan laktaglobulin. Kasein merupakan protein yang terbanyak jumlahnya daripada laktaalbumin dan laktaglobulin. Protein susu mengandung lisin dengan jumlah yang relatif sangat Lemak Kadar lemak dalam susu sekitar - Lemak susu, khususnya trigliserida mengandung asam lemak tak jenuh yang tinggi kadarnya, serta rendah dalam konsentrasi asam lemak tidak jenuh polyunsaturated acid. Lemak merupakan komponen susu yang penting seperti halnya protein, lemak dapat memberikan energi lebih besar daripada protein maupun karbohidrat. Satu gram lemak dapat memberikan ± 9 kalori, di dalam susu lemak terdapat sebagai globula atau emulsi. Lemak susu mengandung asam lemak esensial, asam linoleat linoleic acid dan linolenat linolenic acid yang memiliki bermacam-macam fungsi dalam metabolisme dan mengontrol berbagai proses fisiologis dan biokimia pada Karbohidrat Kandungan karbohidrat laktosa dalam susu sekitar 4-6%. Meskipun kandungan gulanya cukup tinggi, tetapi rasanya tidak manis. Daya kemanisannya hanya seperlima kemanisan gula pasir sukrosa. Kandungan laktosa bersama dengan garam bertanggung jawab terhadap rasa sus yang Energi Energi dalam susu adalah sekitar 59,0 kalori. Jumlah kalori yang dianjurkan untuk dikonsumsi per orang per hari sangat bergantung pada jenis kelamin, umur, ukuran badan dan tingkat keaktifan individu. Energi diperlukan untuk kerja otak sistem saraf, kerja dalam tubuh seperti pembentukan dan perbaikan jaringan, penyerapan dan transportasi zat-zat gizi serta kerja otot-otot Air Kandungan air di dalam susu tinggi sekali yaitu sekitar Susu berfungsi sebagai emulsi lemak dalam air serta sebagai pelarut berbagai Vitamin Vitamin merupakan zat gizi mikromolekul. Susu mengandung vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E serta sedikit vitamin K. Susu juga mengandung berbagai vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B komplek. Vitamin sangat diperlukan oleh tubuh, meskipun kebutuhannya tidak banyak tetapi apabila kekurangan vitamin akan mengakibatkan suatu penyakit tertentu. Dan dapat pula terjadi hiperavitamiosis bila penggunaan vitamin dalam tubuh secara Enzim Enzim adalah katalisator biologik yang dapat mempercepat reaksi kimiawi. Susu mengandung beberapa enzim, antara lain lipase, posterase, peroksidase, katalase, dehidrogenase, dan Mineral Konsentrasi mineral dalam susu kurang dari 1%, mineral ini larut dalam susu dan kasein. Mineral penting yang terkandung di dalam susu antara lain Kalsium Ca. Susu ternyata miskin akan mineral, tetapi kaya akan kalsium yaitu sekitar 100mg. kalsium berguna untuk pertumbuhan tulang dan mineral. Lebih dari 98% kalsium berada dalam tulang. Penyerapan kalsium yang berasal dari susu oleh tubuh sekitar 30% sampai 60%. Phosfor p. Susu merupakan sumber phosfor yang baik yaitu sekitar 90mg. kebutuhan Phosfor pada anak-anak sekitar 800 - mg. Phosfor biasanya bekerja sama dengan kalsium dan vitamin D. Phosfor berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Besi FE. Susu ternyata miskin akan mineral, terutama besi yaitu sekitar mg karena zat besi dalam susu sapi tidak mudah diabsorpsi dibandingkan dengan zat besi dalam yang Mempengaruhi Komposisi Susu Komposisi susu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis ternak dan keturunannya hereditas, tingkat laktasi, umur ternak, infeksi atau peradangan pada kelenjar mammae, nutrisi atau pakan ternak, lingkungan dan prosedur pemerahan susu. Kadar vitamin di dalam susu tergantung dari jenis makanan yang diperoleh ternak sapi dan waktu Anjasari 2010, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komposisi susu adalah sebagai berikut Jenis ternak. Setiap jenis ternak menghasilkan komposisi susu berbeda pada setiap jenis ternak tertentu. Kadar lemak yang tinggi biasanya diikuti dengan kenaikan kadar protein, kadar mineral dan laktosa relatif konstan. Waktu laktasi. Tahap laktasi adalah periode dimulai saat sapi lahir hingga memproduksi susu. Air susu yang dihasilkan pada 4 - 5 hari pertama dalam waktu laktasi. Mulai hari kelima dan seterusnya kadar lemak naik, demikian juga kadar protein sedangkan kadar laktosa makin lama makin berkurang. Waktu pemerahan. Unsur laktosa dan protein dalam susu relatif konstan dan menunjukkan keragaman yang kecil apabila pemerahan dilakukan pada siang hari. Tetapi kandungan lemak susu mungkin akan berbeda jika pemerahan dilakukan pada pagi hari dan kemudian pada sore hari. Susu yang diperah pagi hari mengandung 0,5 sampai 2 % lebih banyak lemak daripada susu yang diperah pada waktu sore hari. Semakin teratur jarak antara pemerahan, semakin teratur pula kandungan lemak pada susu tersebut. Urutan pemerahan. Urutan pemerahan air susu akan menghasilkan kandungan lemak yang berbeda. Pada saat pertama pemerahan, selalu diperoleh susu yang paling sedikit mengandung lemak yaitu sekitar 1% dan pada saat akhir pemerahan diperoleh sisa-sisa yang paling banyak lemaknya >7%. Pemerahan yang tidak sempurna akan menyebabkan penurunan kadar lemak dari pemerahan akibat musim. Musim menyebabkan keberagaman komposisi susu, terutama kadar lemak dan protein. Pada musim dingin kandungan lemak tinggi dibandingkan dengan musim-musim lain. Suhu lingkungan menjadi dapat penyebab yang berpengaruh pada komposisi lemak susu. Di daerah beriklim sedang dengan mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, kandungan lemak susu menurun pada waktu udara menjadi lebih panas dan meningkat ketika udara menjadi lebih dingin. Faktor-faktor lain. Komposisi susu sapi dapat dipengaruhi oleh umur sapi, penyakit yang menyerang hewan mamalia tersebut dan makanan ternak yang dikonsumsi. Selain itu, faktor dari luar yang dapat berpengaruh adalah pemalsuan dengan air atau bahan lain, kegiatan bakteri, kekurangan adukan dalam pengambilan contoh dan faktor-faktor lain yang Susu Menurut Wardana 2012, terdapat beberapa jenis susu yang ada di pasaran berdasarkan jenis dan teknik pengolahan yang digunakan, yaitua. Susu murni Susu murni atau susu mentah merupakan susu yang belum mendapatkan proses pengolahan. Susu murni sangat mudah rusak dan tidak tahan lama disimpan kecuali setelah mendapat perlakuan khusus. Kontaminasi bakteri yang terdapat pada udara, peralatan pemerahan, kebersihan kandang sangat berpengaruh terhadap pengaruh cemaran Susu pasteurisasi Susu pasteurisasi adalah susu dengan proses pengolahan yang di panaskan pada suhu 63 derajat Celcius dalam waktu 30 menit, tujuannya untuk membunuh bakteri patogen, kelemahan dari susu pasteurisasi mempunyai jangka waktu simpan yang pendek, jangka simpan 12 - 16 hari dari tanggal pemrosesan. Namun proses ini tidak dapat mematikan bakteri bersifat termoresisten alias tahan pada suhu tinggi. Kontaminasi pseteurisasi terjadi melalui peralatan pengolahan dan kemasan yang digunakan. Kemasan yang sering digunakan pseteurisasi adalah gelas, botol, plastik serta kemasan fleksibel berbentuk Susu UHT Susu UHT adalah salah satu proses pengolahan susu yang di anggap paling aman karena memakai peralatan modern yang lebih aseptis dengan pengawasan yang ketat dalam proses pengolahan. Pengolahan susu UHT menggunakan suhu tinggi dengan temperatur 135 - 145 derajat Celcius dalam waktu 2-3 detik. Susu kemasan UHT menggunakan kemasan aseptis multilapis menjamin keamanan dan daya tahan susu serta tidak perlu disimpan pada lemari pendingin hingga 10 bulan setelah produksi. Kontaminasi mikroba biasa terjadi pada proses distribusi sampai ke konsumen yang biasanya terdapat kerusakan pada kemasan selama dalam perjalanan. Suhu rendah selama proses penyimpanan sampai ke konsumen tidak membunuh mikroorganisme tetapi hanya menghambat Susu bubuk Prinsip pembuatan susu bubuk adalah menguapkan sebanyak mungkin kandungan air susu dengan cara pemanasan pengeringan. Terdapat empat jenis susu bubuk berdasarkan cara pengolahannya, yaitu Susu penuh, yaitu susu bubuk yang dibuat dari susu segar yang tidak mengalami susu skim, yaitu susu bubuk yang dibuat dari susu skim. Susu ini banyak mengandung protein, kadar airnya 5%.Bubuk krim atau bubuk susu mentega. Dibuat dari krim yang mengandung banyak lemak. Bubuk whey, bubuk susu coklat, bubuk susu instan dan Susu kental Susu kental diperoleh dengan cara mengurangi menguapkan kandungan air susu sampai kandungan airnya tinggi sekitar 40%. Beberapa contoh jenis susu kental adalah; susu kental tidak manis, susu kental manis, susu skim kental dan krim kental. Beda susu kental manis dengan susu kental tidak manis adalah penambahan gula sehingga terasa Susu Menurut Achroni 2013, susu adalah sumber gizi yang memiliki banyak manfaat. Para ahli gizi menyarankan untuk meminum setiap hari untuk menjaga stamina tubuh. Secara umum, manfaat susu adalah sebagai berikutPotasium yang terkandung dalam air susu dapat menggerakkan dinding pembuluh darah pada saat tekanan darah tinggi dan menjaga agar tetap stabil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan meminum susu setiap hari dapat menurunkan risiko terkena penyakit berbahaya dan mematikan, seperti stroke dan jantung sebesar 15 - 20 %. Racun dalam tubuh seperti logam, timah, dan cadmium yang diserap oleh tubuh dari bahan makanan dapat dinetralisir dengan meminum susu. Kandungan lemak dalam air susu dapat memperkuat daya tahan tubuh, fungsi saraf, dan mencegah pertumbuhan tumor pada sel sel tubuh. Tirosin yang terdapat di dalam air susu dapat meningkatkan hormon kegembiraan dan unsur serum dalam darah tumbuh dalam skala seng, dan letisin dapat meningkatkan keefesienan kerja otak besar. Zat besi, tembaga, dan vitamin A dapat mempertahankan agar kulit tetap segar. Kalsium susu bermanfaat untuk kekuatan tulang, penyusutan tulang, patah, dan keropos pada tulang. Magnesium dalam air susu dapat membuat jantung dan sistem saraf tahan terhadap kelelahan. Kandungan seng dapat mempercepat penyembuhan B2 dapat meningkatkan ketajaman PustakaSanam, Ida, dan Kadek, 2014. Ketahanan Susu Kambing Peranakan Etawa Post-Thawing pada Penyimpanan Lemari Es Ditinjau dari Uji Didih dan Alkohol. Indonesia Medicus Veterinus, 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta Gramedia Pustaka Soewedo. 1994. Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Yogyakarta Soewedo. 1983. Hasil-Hasil Olahan Susu, Ikan, Daging dan Telur. Yogyakarta 2000. Memilih dan Menyimpan Bahan Makanan. Jakarta Bumi Bonita. 2010. Pangan Hewani. Yogyakarta Graha dan Sherrington. 1994. Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. Yogyakarta Gadjah Mada University 2012. Teknologi Pengolahan Susu. Surakarta Universitas Slamet Daud. 2013. Kiat Khusus Usaha Ternak Sapi Perah Skala Kecil. Yogyakarta Trans Idea Publishing. - Konsumsi susu bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan sangat penting dan baik bagi pertumbuhan. Siapa yang setiap hari rutin minum susu? Ada berbagai nutrisi yang terdapat pada susu, nih, seperti kalsium yang baik untuk pertumbuhan dan kepadatan tulang, terutama anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Nah, ada beberapa jenis susu yang umum atau banyak dijual di supermarket dan toko, yaitu susu bubuk, susu cair dalam kemasan, seperti susu UHT, dan susu segar. Susu jenis apa, nih, yang biasanya teman-teman konsumsi setiap hari? Baca Juga Mengapa Tubuh Berkeringat Setelah Minum Obat Parasetamol? Ini Penjelasannya Susu Bubuk Memiliki Bentuk yang Berbeda dengan Susu Cair Kita dapat dengan mudah membedakan susu bubuk dengan susu cair, nih, teman-teman, yaitu dengan melihat bentuknya. Sesuai namanya, susu bubuk berbentuk bubuk atau serbuk yang terdiri dari butiran-butiran. Untuk meminum susu ini, maka kita harus melarutkan bubuk susu tadi dengan air panas maupun air hangat. Sedangkan susu cair sudah berbentuk cairan dan bisa langsung diminum tanpa harus melarutkannya menggunakan air. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Proses pembuatan susu bubuk. Diagram alir susu bubuk. Cara membuat susu bubuk. Dari susu cair menjadi susu bubuk. Semua akan dibahas lengkap disini. Proses Pengolahan Susu Bubuk Proses pengolahan susu bubuk meliputi beberapa tahapan. Proses tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Wet Process Proses Basah, Dry Process Proses kering dan Blending Pencampuran. A. Wet Process Proses Basah Proses basah adalah proses yang menggunakan bahan-bahan yang masih berupa liquid atau cairan. Proses basah melalui beberapa tahap, yaitu 1. Penerimaan Susu Segar Penyediaan susu segar sebagai bahan dasar diambil dari Koperasi Unit Desa KUD yang sudah bekerjasama dengan perusaahaan susu tersebut. Proses penerimaan susu segar dari peternak adalah sebagai berikut mula-mula petemak mengumpulkan susu segar dalam milk can ke pengumpul. Dari pengumpul susu segar ini diangkut oleh truk pengangkut susu segar menuju ke KUD. Biasanya pabrik susu menerima susu segar mulai pukul sampai setelah jam tersebut, setoran susu segar ditolak karena dikhawatirkan sudah rusak akibat pertumbuhan mikrobia, mengingat kemungkinan penyimpanan susu segar di KUD yang terlalu lama. Sebelum susu segar tersebut diterima oleh Pabrik Susu, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap kualitas yang meliputi uji bakteriologis, uji fisis dan uji organoleptis yang dilakukan oleh bagian Quality Assurance QA. Susu segar yang telah dinyatakan release oleh QA segera dipompa dari mobil tangki ke balance tank untuk menyeimbangkan aliran dan mengukur volumenya. Susu yang masuk melalui pipa pemasukan akan mengangkat pelampung yang ada di dalam balance tank. Pelampung tersebut berfungsi untuk menjaga permukaan air susu dalam tangki tetap konstan. Setelah penuh, katup secara otomatis akan menutup pipa pemasukan dan proses pengisian berhenti. Balance Tank -Fungsi menjaga kontinuitas dan stabilitas aliran susu segar -Jumlah 1 buah -Bahan Stainless Steel -Kapasitas 350 liter -Pelengkap pelampung yang berfungsi mengontrol permukaan cairan dalam tangki tetap seimbang, bekerja secara otomatis Prinsip kerja susu segar dari tangki KUD dipompa masuk kedalam Balance tank melalui flow meter sehingga diketahui volume susu dari tiap tangki penyetor yang masuk ke Balance tank. Mula-mula susu segar masuk melalui pipa pemasukan di bagian tengah tangki, susu akan mengangkat pelampung. Jika tangki telah penuh, katup akan menutup pipa pemasukan, sementara itu susu dalam tangki dikeluarkan melalui pipa bawah. Keluarnya susu dari tangki menyebabkan pipa pemasukan sedikit terbuka, sehingga susu dapat masuk kemudian akan menutup sendiri bila penuh, demikian seterusnya. Setelah dari balance tank, susu akan disaring dengan duplex filter agar benda-benda asing yang mungkin terdapat dalam susu segar dapat tertahan dalam filter dan selanjutnya dialirkan ke plate cooler untuk dilakukan proses pendinginan. Gambar Plate Cooler 2. Pendinginan Susu yang telah disaring masuk plate cooler berupa Plate Heat Exchanger PHE pada suhu maksimal 14 oC untuk didinginkan hingga mencapai suhu 4 oC menggunakan media chilled water bersuhu 2 oC. Susu dialirkan ke plate-plate dengan arah yang berlawanan dengan media pendingin. Dalam suhu rendah mikroba akan menjadi nonaktif, reaksi enzimatis terhambat serta reaksi kimia yang menyebabkan kerusakan dapat dicegah. Plate Cooler Fungsi mendinginkan susu segar hingga 2 – 4oC Jumlah 1 buah Bahan Stainless Steel Kapasitas 1000 liter/jam Tipe Plate Heat Exchanger Media chilled water bersuhu 1 – 2oC Susu kemudian dialirkan ke dalam Fresh Milk Tank FMT. Tangki ini dilengkapi pengaduk untuk menjaga susu tetap homogen, mencegah terbentuknya krim dan dilapisi dengan whole glass untuk menjaga suhu susu tetap 4oC. Fresh Milk Tank Fungsi menyimpan susu segar yang sudah didinginkan Jumlah 3 buah Bahan Stainless Steel Kapasitas 10000 liter/jam 3. Pasteurisasi Pasteurisasi bertujuan untuk membunuh semua mikroba pathogen yang dapat merusak susu serta menyebabkan penyakit pada bayi. Mikroba pathogen yang banyak terdapat pada susu antara lain Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit tuberkulosis, Coxiella burnetti, penyebab penyakit Q fever, Salmonella, Shigella sp., penyebab penyakit enterik seperti thypoid dan parathypoid, serta Enterobacter sakazakii penyebab penyakit radang otak pada bayi. Pasteurisasi juga dimaksudkan untuk memperpanjang daya simpan produk dengan cara menginaktivasi enzim yang terdapat dalam susu seperti lipase, fosfatase, peroksidase dan katalase. Pasteurisasi dilakukan secara kontinyu menggunakan suhu tinggi dalam waktu singkat, atau disebut sistem HTST High Temperature Short Time. Suhu yang digunakan adalah 83 oC dengan penahanan dalam holding tube selama 15 detik. Waktu yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nutrisi terutama protein yang mudah mengalami denaturasi. PHE untuk pasteurisasi tersiri dari tiga bagian, yaitu bagian regenerasi, pasteurisasi dan pendinginan.. PHE Pasteurized Fungsi membunuh bakteri pathogen yang terdapat di dalam susu dengan pemanasan pada suhu 80 oC selama 5 detik Jumlah 1 buah Bahan Stainless Steel Kapasitas 50000 liter Tipe Plate Heat Exchanger Media steam bersuhu 145-152 oC Susu dialirkan ke bagian regenerasi untuk mengalami pemanasan awal menggunakan medium pemanas yaitu susu yang telah mengalami pasteurisasi bersuhu 60 oC. Susu kemudian dialirkan ke bagian pasteurisasi untuk mengalami pemanasan lebih lanjut hingga suhu 83 oC dengan medium pemanas steam bersuhu 110 oC. Susu lalu masuk holding tube untuk ditahan suhunya selama 15 detik Setelah itu susu didinginkan dengan melewati bagian regenerasi terlebih dahulu sehingga terjadi kontak tidak langsung karena dibatasi oleh plat. Dengan cara demikian, susu segar yang baru masuk akan mengalami pemanasan awal dan susu yang sudah dipasteurisasi akan mengalami penurunan suhu. Pendinginan kemudian dilakukan di bagian pendingin sampai suhu mencapai 4 oC. Pendinginan bertujuan untuk shocking bacteria, yakni mematikan bakteri yang tahan terhadap suhu pasteurisasi. Apabila kondisi pasteurisasi tidak mencapai suhu dan waktu yang ditentukan, maka secara otomatis susu kembali ke balance tank untuk diproses ulang. Selanjutnya susu dialirkan ke unit compounding. 4. Compounding Pencampuran Basah Compounding merupakan proses pencampuran, pendispersian, dan pelarutan komponen padat bubuk, susu segar yang telah dipasteurisasi, dan minyak nabati yang telah diformulasi untuk memperoleh campuran yang homogen sebelum dilakukan proses pengeringan. Komponen bubuk yang ditambahkan berupa susu bubuk, skim, gula, whey, pemberi aroma, emusifier/stabilizer yaitu lechitin, vitamin dan mineral. Sedangkan minyak nabati yang diformulasi telah mengalami proses oil blending sebelum menuju unit compounding. Compounding Tank Fungsi mencampur susu kental dengan material lain dan rework Jumlah 2 buah Bahan Stainless Steel Kapasitas 10000 liter/jam Media ice water 4-9oC Pelengkap agitator tipe propeller dengan kecepatan 40 rpm Pencampuran komponen bubuk, susu segar dan minyak dilakukan di compounding tank. Proses pencampuran berlangsung pada suhu 60-70 oC. Pada kisaran suhu tersebut, susu bubuk memiliki sifat dapat terbasahi serta campuran memiliki viskositas yang rendah sehingga proses pencampuran berlangsung cepat dan sempurna. Compounding tank terdiri dari dua bagian dan digunakan secara bergantian bergantian, satu tangki untuk proses compounding, satu tangki untuk transfer. Sterilisasi Tujuan utama dari proses sterilisasi adalah menurunkan jumlah total sel mikroba dan spora agar susu dapat disimpan dalam jangka waktu lama tanpa pendinginan. Sterilisasi dilakukan menggunakan sistem Ultra High Temperature UHT dengan cara menyemprotkan atau menginjeksikan steam Direct Steam Injection/ DSI ke dalam campuran susu yang bergerak dalam suatu tabung sterilisasi. Proses DSI terdiri dari dua tahap, yaitu DSI I, susu dipanaskan pada suhu 85 oC selama 4 detik, kemudian dilanjutkan dengan DSI II susu dipanaskan pada suhu 120 oC selama 1 detik. Sterilisasi dilakukan dengan dua tahap untuk mencegah denaturasi dan menghindari terjadinya browning. Sterilizer Fungsi menaikkan suhu campuran dari 60 oC menjadi 120 oC dengan menggunakan uap panas secara langsung Jumlah 2 buah Bahan Stainless Steel Tipe Ultra High Temperature Metode Direct Steam Injection 5. Homogenisasi Homogenasi adalah suatu perlakuan untuk menyeragamkan ukuran globula lemak yang semula bervariasi dari 4-8 mikron menjadi 2 mikron. Tujuannya untuk menghindari pemecahan lemak dan terbentuknya lapisan krim creaming bila susu didiamkan. Homogenisasi tidak hanya dapat menghambat creaming melalui pemecahan globula lemak melainkan juga melalui pencegahan pembentukan flokula oleh aglutinasi. Homogenizer Fungsi memecah dan menyeragamkan globula lemak hingga berukuran ± 2 mikron Jumlah 1 buah Bahan Stainless Steel Kapasitas 5000 liter/jam Tipe Two Stage Homogenizer dengan tekanan pada tahap pertama 200 bar dan pada tahap kedua 80 bar Prinsip kerja homogenizer adalah dengan mengalirkan susu melalui celah yang sempit dengan kecepatan tinggi dan tekanan yang besar sehingga terjadi tumbukan antara globula lemak dengan katup penghalang dalam homogenizer yang menyebabkan globula-globula lemak pecah. Tenaga hidrodinamik dari pemotongan, kavitasi dan turbulensi yang terjadi dalam katup homogenisasi diduga sebagai penyebab terjadinya pemecahan globula lemak. Proses homogenisasi dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama digunakan tekanan 200 bar dan pada tahap kedua digunakan tekanan 80 bar. Tahap kedua dimaksudkan untuk memecah globula lemak yang belum pecah pada tahap pertama serta untuk mencegah penggabungan kembali globula lemak hasil pemecahan pada tahap pertama Susu kemudian ditampung di Mixed Storage Tank MST. Tangki ini dilengkapi dengan mantel berisi air dingin untuk menjaga kestabilan suhu campuran serta dilengkapi pengaduk berkecepatan 400 rpm untuk menghomogenkan campuran selama dalam penyimpanan. Mixed Storage Tank MST berjumlah 4 buah, masing-masing memiliki kapasitas liter. Mixed Storage Tank MST Fungsi menampung susu homogenisasi sebelum masuk pengering Jumlah 4 buah Bahan Stainless Steel Kapasitas 10000 liter Pelengkap agitator tipe propeller dengan kecepatan 40 rpm dan isolator glasswool B. Dry Process Proses Kering Proses kering yaitu proses untuk menghasilkan susu dalam bentuk bubuk kering. Adapun tahapan prosesnya meliputi 1. Evaporasi Evaporasi merupakan proses penguapan sebagian air yang terdapat dalam susu untuk memperoleh susu pekat dengan kadar padatan sesuai dengan yang dikehendaki. Total solid bahan meningkat 10% dari 40 menjadi 50 % agar proses pengeringan selanjutnya lebih efisien. Campuran susu dari MST dievaporasi menggunakan Single Effect Evaporator tipe falling film. Susu mengalir dari atas ke bawah pada bagian dalam tabung evaporator dan membentuk lapisan tipis yang mudah menguap oleh panas dari uap yang berada di sekeliling luar tabung. Evaporasi dilakukan dalam satu tahap yang terdiri dari tiga fase sehingga prosesnya lebih efisien. Evaporator Fungsi memekatkan susu dengan cara menguapkan air dalam susu sehingga menaikkan total solid susu dari 40% menjadi 50% Jumlah 1 buah Bahan Stainless Steel Jenis single effect evaporator Tipe falling film evaporator Kapasitas 7500 kg/jam Media steam dengan suhu 180 oC Uap air yang dihasilkan akan masuk ke vapor separator dan dipisahkan dari droplet susu yang terbawa bersamanya dengan gaya sentrifugal. Sebagian uap air masuk ke TVR dan sebagian lainnya masuk ke preheater pertama. Dari preheater pertama, sebagian uap air yang belum terembunkan akan masuk ke kondenser. Di kondenser, uap air terembunkan dan ditampung dalam tangki kondensat. Kondenser juga berfungsi untuk menghasilkan kondisi vakum dengan cara membuang uap air hasil penguapan di calandria. Kondisi operasi dibuat vakum untuk memperoleh suhu penguapan air yang cukup rendah sehingga kerusakan nutrisi dapat dikurangi. Evaporator dilengkapi dengan densitymeter untuk mengukur densitas susu yang dikentalkan sehingga apabila kadar total solid yang dikehendaki tidak terpenuhi, maka secara otomatis cairan akan diproses kembali. Bila kadar total solid telah memenuhi persyaratan, maka cairan dipompa menuju concentrate tank. Concentrate tank berjumlah dua buah dengan volume masing-masing 10000 liter. Penyimpanan pada concentrate tank disertai dengan proses pengadukan pada kecepatan 400 rpm untuk mencegah pengendapan dan pemisahan partikel susu. Concentrate Tank Fungsi menampung sementara konsentrat hasil evaporasi sebelum mengalami proses lebih lanjut Jumlah 2 buah Bahan Stainless Steel Kapasitas 10000 liter/jam 2. Pengeringan Spray Drying Spray Dryer Fungsi mengeringkan susu kental yang telah dikabutkan sehingga menjadi susu bubuk yang kering dan halus Jumlah 1 buah Bahan Stainless Steel Kapasitas 3000 kg/jam Tek. nozzle maksimal 270 bar C. Dry Blending Dry blending adalah proses pencampuran base powder yang dihasilkan spray dryer dengan raw material lainnya seperti whey powder, gula dan material premix. Vitamin yang ditambahkan adalah vitamin dan mineral yang tahan pemanasan. Material tersebut ditampung dalam hopper tersendiri. Sebelum dilakukan pencampuran di lindor blender material dilewatkan pada conveyor untuk ditimbang dahulu di weight hopper. Dari weight hopper, material akan tertahan di hopper lindor yang berfungsi untuk mengurangi tekanan yang besar dari aliran material. Dalam hopper lindor, terdapat hammer silicon yang dihubungkan dengan slang pneumatic untuk memperoleh hembusan udara dari luar. Hammer berfungsi untuk menggetarkan dinding hopper agar semua material dapat turun ke lindor blender untuk dicampur. Lindor blender memiliki kapasitas maksimal 4 ton, tetapi untuk mempermudah pencampuran digunakan 2 ton bahan. Pencampuran dilakukan selama 5 menit dengan frekuensi putaran 40 Hz. Sebelum diisikan ke dalam wooden bin, powder dari lindor diperiksa oleh QC. Setelah dinyatakan released, powder diisikan ke wooden bin melalui bin filling. Bin filling dilengkapi dengan metal detector sehingga ketika ada logam yang terdeteksi maka pengisian powder ke wooden bin terhenti secara otomatis. Wooden bin merupakan tempat penyimpanan sementara susu bubuk sebelum dikemas. Wooden bin memiliki kapasitas 700 kg. Pengendalian Mutu Selama Proses Mutu adalah gabungan sifat-sifat khas yang dapat membedakan masing-masing satuan dari suatu bahan atau barang dan mempunyai pengaruh yang nyata di dalam menentukan derajat penerimaan konsumen atau pembeli terhadap bahan atau barang tersebut. Arti mutu dari sudut pandang perusahaan untuk ISO 9000 adalah cocok dengan maksudnya, sesuai dengan persyaratan, artinya produk didesain dan dibuat untuk melaksanakan tugas dengan baik. Pengendalian mutu merupakan aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan mutu produk agar memenuhi spesifikasi sebagaimana telah direncanakan. Ini mutlak dilaksanakan untuk mempertahankan kualitas dari kontinuitas spesifikasi produk yang telah ditetapkan. Kegiatan pengendalian mutu selama proses dilakukan pada peralatan proses dan bahan selama proses atau produk setengah jadi. Sebelum alat-alat digunakan, dilakukan pengujian Swab Test yang dilakukan dengan mengusapkan kapas steril yang telah dibasahi pada suatu alat. Selain peralatan pengendali mutu selama proses dilakukan pengendalian mutu dengan cara mengkondisikan ruangan dengan suhu rendah yaitu sekitar 4oC. Selain itu, pengambilan sampel produk setengah jadi dilakukan setelah susu hasil evaporasi dimasukkan ke dalam tangki penampungan yang kemudian dipasteurisasi dan didinginkan. Dilakukan pengujian meliputi uji organoleptik warna, bau, dan rasa, uji total solid untuk mengetahui total zat pada susu kental, yaitu harus mencapai 40-50%, uji kadar lemak kadar lemak yang baik pada susu kental serta uji mikrobiologi untuk mengetahui ada tidaknya kontaminasi selama proses. Untuk pengendalian proses, dilaksanakan sistem HACCP Hazard Analysis and Critical Control Point, yaitu suatu sistem yang dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya bagi keamanan pangan. Yang dimaksud dengan CCP Critical Control Point adalah suatu prosedur dimana pengendalian dapat diterapkan dan bahaya keamanan pangan dapat dicegah/dikurangi sampai tingkat yang dapat diterima. Proses pengolahan susu bubuk formula memiliki CCP sebagai berikut 1. CCP 1 Proses pasteurisasi Potensi bahaya kontaminasi bakteri patogen Pengendalian suhu pemanasan minimal 80oC 2. CCP 2 Proses Sterilisasi Potensi bahaya kontaminasi bakteri patogen Pengendalian suhu pemanasan minimal 115oC 3. CCP 3 Penyimpanan susu di MST Potensi bahaya kontaminasi bakteri patogen Pengendalian suhu pemanasan minimal 15oC Waktu penyimpanan maksimal 26 jam 4. CCP 4 Dry Blending Potensi bahaya * Biologi kontaminasi bakteri patogen * Fisik benda asing, logam, serangga * Kimia pengaturan komposisi salah Pengendalian * Sanitasi alat, ruangan, personal higinie, pest control * Penggunaan metal detector * Penuangan dan pencampuran bahan dilakukan sesuai prosedur 5. CCP 5 Proses pengisian di Wooden Bin untuk disimpan Potensi bahaya * Biologi kontaminasi bakteri patogen * Fisik benda asing, logam, serangga Pengendalian * Sanitasi alat, ruangan, personal higinie, pest control * Pemeriksaan oleh QC sebelum produk disimpan * Penggunaan metal detector 6. CCP 6 Proses Pengemasan Potensi bahaya * Biologi kontaminasi bakteri patogen * Fisik benda asing, logam, serangga * Kimia oksidasi produk Pengendalian * Sanitasi alat, ruangan, personal higinie, pest control * Penggunaan metal detector * Pemeriksaan oleh QC sebelum produk dikemas

bahan dasar industri susu bubuk maupun susu kemasan adalah